Wearemania.net - Manajemen Arema Cronus melalui ketua Panpel Abdul Haris punya usulan baru terkait dengan kompensasi hak siar Indonesia Super League [ISL]. Adanya pemerataan uang dari kompensasi siaran televisi dianggap tidak adil sehingga Arema ogah disamakan dengan klub papan bawah.
Kondisi inilah yang membuat Arema mengusulkan kepada operator kompetisi agar tidak menyama ratakan nilai kompensasi hak siar. Karena, menurut Haris Arema saat ini diisi oleh pemain bintang yang tentu saja nilai kontraknya lebih tinggi dibandingkan tim lain. Apalagi selama ini ketika Arema disiarkan nilai rating televisi selali tinggi.
Dikutip dari Radar Malang, musim lalu setiap siaran langsung yang dilakukan oleh ANTV sebagai pemegang hak siar, klub mendapatkan dana Rp30 Juta. Hal ini tentu saja sangat kecil sekali.
"Tayangan live kadang ikut mengurangi jumlah penonton, padahal jika dihitung jumlah penonton yang tidak hadir bisa lebih banyak jika dibandingkan kompensasi hak siar yang didapatkan. Usulan kita seperti ini sudah disampaikan oleh Pak Ruddy [General Manajer], dan kita tinggal menunggu realisasinya" urai kepala UPTD Kanjuruhan ini.
Musim ini, hak siar ISL dipegang oleh MNC TV [RCTI, Global TV, dan MNC TV]. Dibandingkan musim lalu, ada nilai kontrak yang naik dibandingkan ANTV.
"Arema selama ini punya rating tinggi, dan televisi juga mendapatkan iklan besar kalau yang ditayangkan tim besar," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nama