Selamat Datang di blog saya

Assalamualaikum w.r. w.b.

Selamat datang di blog Ibnu Aji Pradana
Menyediakan informasi terkini tentang sepakbola dan software terbaik

Add My Facebook : Ibnu Aji Pradana

Follow My Twitter : @Ibnuneymar_11

Like My Fans Page : Ibnu Aji Pradana

Invite My Pin BBM : 282CF68F


Terima Kasih anda telah mengunjungi blog saya :-)

Minggu, 16 Februari 2014

BEDAH STRATEGI: Suharno Sukses Dari 4-3-3 Ke 3-3-4



Wearemania.net - Bermodalkan 3 poin tandang yang diperoleh dari Sriwijaya FC, Arema datang ke Stadion Singaperbangsa Karawang dengan kepercayaan diri tinggi meladeni jamuan Pendekar Cisadane. Masih tampil tanpa sang playmaker Gustavo Lopez, Arema turun dengan formasi startingline-up yang tidak berbeda saat melawan Sriwijaya.

Tetap dengan formasi 4-3-3, kuartet bek di isi oleh Victor Igbonefo yang didampingi oleh Purwaka dan diapit oleh Gatheussi di posisi fullback kanan serta kembalinya bermain Alfarizi diposisi fullbackkiri setelah diistirahatkan saat lawatan ke Palembang lalu. Ditengah sang kapten Bustomi masih belum tergantikan posisinya di dukung dua gelandang pekerja Revi dan Sukadana. Sementara didepan tim pelatih memberi kepercayaan Irsyad untuk turun sejak menit awal menemani duo Amerika Latin Gonzales dan Beto.

Tidak seperti biasanya, kali ini yang mengambil inisiatif serangan lebih dulu adalah tim tuan rumah. Tercatat di 5 menit setelah kickoff, Persita mengancam melalui penetrasi yang dilakukan Sirvi Arfani, pemain muda itu membawa bola sampai dimulut gawang Arema dengan tidak dijaga ketat, dia mampu membuat jantung Aremania sempat berdegup kencang melalui tendangan yang mengarah ke gawang. Beruntung dengan sigap masih bisa digagalkan oleh Meiga. Peluang kedua didapat melalui kombinasi Valentino dengan Habrian disisi kanan pertahanan Arema yang kemudian merangsek sampai masuk kotak penalti, namun tendanganya masih melenceng sedikit diatas mistar gawang Arema.

Formasi 3-5-2 yang diusung persita dengan menempatkan 3 bek dan 2 gelandang bertahan serta di bantu 2 wingback sukses membuat permainan Arema tidak berkembang sama sekali. Permainan umpan pendek yang dinamis serta wallpass didepan gagal total membongkar pertahanan Persita yang tampil sangat disiplin dengan garis pertahanan yang cukup rendah karena hanya berjarak kurang dari 20 meter dari kiper.

Berbagai cara coba dilakuakan, Bahkan Gonzales sampai sering turun kebawah agar mendapat supplai bola serta berusaha menarik garis pertahan agar mengikuti dirinya masih juga belum bisa menembus solidnya pertahanan. Beto yang memainkan peran deep lying forward juga tidak bisa berbuat banyak, berkali kali melepaskan umpan wallpass pada Gonzales namun malah mendapati gangguan dari dua gelandang bertahan Mesido dan Wijay yang tampil sangat apik untuk membantu mengamankan gawang yogi dari kebobolan.

Jarak antar pemain belakang Persita dengan gelandang bertahan juga tidak jauh, terlihat ingin mempersempit ruang gerak aliran bola di area final third. Kali ini Antitesis permainan "pingpong" (sebutan permainan passing Arema dari tim Arema Statistik) diperagakan dengan sangat apik oleh pasukan besutan Arcan Iurie ini.

Di sisi kanan Arema berhasil dieksploitasi melalui agresifnya penampilan Valentino dengan dribble yang berkali kali sukses mengelabui Gatheussi, kombinasinya dengan Habrian yang tampil trengginas dilini tengah sendirian membuat Arema kerepotan. Beruntung dilaga kemaren Purwaka tampil cemerlang di barisan pertahanan Arema dimana dia catatkan lima clearance, tiga intersep dan akurasi tekel capai 100% dari 3 total tekel yang di lancarkan.

Poros ganda yang diterapkan Arema tidak menunjukan komunikasi yang lancar, beberapa kali terlihat salah pengertian yang dilakukan Bustomi dan Revi. Kondisi seperti ini berjalan sampai menit 30 babak pertama. Sadar akan sulitnya menembus pertahanan persita, tim pelatih memasukkan Samsul menggantikan Revi pada menit 31, berharap pada kecepatan dan dribble Samsul untuk membongkar rapatnya benteng pertahanan tim berkostum ungu ini.

Taktik berubah, Sukadana yang awalnya bergantian memainkan fungsi playmaker didepan gelandang dengan Bustomi, posisinya menjadi sejajar dengan sang kapten. Keduanya difungsikan mengamankan area tengah dan menjadi penghubung langsung dari lini belakang dengan lini depan.
Untuk memperkuat lini tengah, Johan Alfarizi dipergunakan untuk membantu lini tengah, sementara di depan, empat striker Arema bertempur dengan tiga bek Persita. Sebuah kondisi yang memaksa dua wingback harus turun untuk membantu pertahanan sehingga serangan Persita otomatis berkurang.

Perubahan strategi ini membuahkan hasil di menit ke 36, berawal dari umpan Sukadana di area tengah yang melewati dua gelandang bertahan persita, Samsul yang menerima bola langsung melakukan dribble, dua gelandang bertahan Persita yang berusaha mengejar tampak tidak akan mampu mencapai Samsul, sweeper persita yang dimainkan Luis Edmundo dan centre backGusrifen Efendi terpancing keluar untuk mengamankan ancaman ini, tapi belum sampai berhadapan dengan Samsul, pemain arema bernomor 11 ini mengirimkan umpan terobos pada Gonzales yang tanpa pengawalan dimana lini belakang hanya menyisakan FX Yanuar yang seharusnya langsung melakukan presing pada Gonzales terlihat kurang cepat tanggap dengan situasi ini, tak ayal pemain yang baru saja mendapati pemanggilan dari timnas langsung membuktikan dengan tendangan kaki kanan yang pelan namun sangat mematikan. Kiper yogi tak sanggup menangkap tendangan yang mengarah ke sudut kanan gawangnya. akhirnya pecahlah kebuntuan yang dialami tim singo edan atas nama Gonzales. Sosok gaek di Arema ini dalam laga itu mampu catatkan akurasi shooting 2/3 (67%) jauh mengungguli Beto yang di laga kemaren bisa melepas tiga tembakan namun semuanya jauh dari sasaran.

Setelah perubahan taktik dan gol yang tercipta, Arema cukup menguasai lini tengah dengan kombinasi Bustomi dan Sukadana yang keduanya melepaskan total 130 passing selama 90 menit dengan akurasi passing mencapai 90% yang dimana Arema saat itu bermain di lapangan yang sangat tidak enak memainkan passing bawa.

Babak kedua berjalan masih memihak untuk Arema, nampak sangat ingin mengamankan skor. Tetapi beberapa peluang matang tetap tercipta, salah satunya adalah Beto di menit ke-50 yang berhasil melewati jebakan offside kemudian berhasil melepaskan tendangan yang melewati kepala kiper persita yang sudah keluar dari sarangnya, namun sayang bola yang sudah jatuh didepan gawang memantul keluar ke sisi kanan karena tidak cukup baiknya kondisi lapangan di Stadion Singaperbangsa ini.


Di sisa waktu, Arema tetap menguasai jalanya pertandingan, peluang peluang datang melalui Samsul yang sayang sekali masih terlalu banyak membuang peluang tersebut. Bahkan pemain pengganti yang dimasukkan di babak kedua seperti Hendro mampu melepaskan tendangan dari luar kotak penalti yang sayangnya hanya menerpa tiang gawang. Persita bukan tanpa perlawanan, berporos pada Habrian, pemuda kecil ini cukup merepotkan lini pertahanan arema dengan agresifitas dan kecepatannya.

Sunarto yang dimasukan di kisaran sepuluh menit akhir masih belum sanggup membuktikan kapasitasnya, mengingat juga minute play yang dimainkan juga masih belum cukup banyak. Kedudukan berakhir 0-1 untuk kemenangan Arema.

Kurnia Meiga dalam laga ini juga mencatatkan clean sheet sebanyak 306 menit tanpa kebobolan dimana terakhir di bobol pemain Persijap di menit 56 di match perdana ISL. Namum sisi kanan pertahanan Arema menjadi tempat dimana masuknya serangan persita, beberapakali juga sering terlihat meremehkan. Hal yang sangat membahayakan tim nantinya, dan sangat merugikan apabila nanti saat berhadapan dengan tim yang bermateri bintang, kesalahan sekecil apapun dapat mengakibatkan kekalahan bagi Singo Edan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nama

Don't Forget To Join US Our Community
×
bloggerWidget