Selamat Datang di blog saya

Assalamualaikum w.r. w.b.

Selamat datang di blog Ibnu Aji Pradana
Menyediakan informasi terkini tentang sepakbola dan software terbaik

Add My Facebook : Ibnu Aji Pradana

Follow My Twitter : @Ibnuneymar_11

Like My Fans Page : Ibnu Aji Pradana

Invite My Pin BBM : 282CF68F


Terima Kasih anda telah mengunjungi blog saya :-)

Selasa, 04 Desember 2012

Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia


Sejarah Perkembangan Islam di  Indonesia


Awal Masuknya Islam di Indonesia

            Di Indonesia berbagai agama dan kepercayaan seperti animisme, dinamisme, hindu, dan Buddha, sudah banyak dianut oleh bangsa Indonesia , bahkan di beberapa wilayah kepulauan Indonesia telah berdiri kerajaan – kerajaan yang bercorak hindu dan Buddha. Misalnya kerajaan kutai di Kalimantan Timur , kerajaan Taruma Negara di Jawa Barat, kerajaan Sriwijaya di Sumatera dan sebagainya. Pada saat itu Islam datang dan membawa perubahan dan dapat diterima dengan baik, karena islam datang membawa prinsip – prinsip perdamaian, persamaan antara manusia (tidak ada kasta), menghilangkan perbudakan dan yang paling penting adalah masuk ke dalam agama islam sangat mudah hanya dengan membaca dua kalimat syahadat dan tidak ada paksaan.
Berdasarkan penelitian para ahli, agama islam dibawa dan dikembangkan oleh para saudagar muslim dari Gujarat, arab, dan Persia. Ajaran Islam ini diterima oleh masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir pantai utara. Dengan demikian, melalui para saudagar inilah agama islam mulai berkembang pesat yang ditandai adanya kerajaan – kerajaan islam di pesisir pantai.
            Dengan berbagai upaya dan perjuangan yang dilakukan oleh para saudagar muslim tersebut, kehadiran islam di Nusantara bukan hanya berkenan dikalangan masyarakat bawah, melainkan juga telah menyentuh masyarakat kelas atas. Mereka terus berjuang dan tak kenal lelah menyebarkan nilai – nilai ajaran islam pada masyarakat hingga berhasil. Kesuksesan mereka dalam menyiarkan dan mengembangkan agama islam dapat terlihat dengan munculnya Bandar – Bandar perdagangan yang besar dan sangat ramai dikunjungi oleh para pedagang dari dalam dan luar negeri.

Cara Masuknya Islam di Indonesia

Beberapa cara masuknya islam di Indonesia antara lain :

1. Perdagangan
            Orang – orang melayu telah lama menjalin lontak dagang dengan orang arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan islam seperti kerajaan Islam Malaka dan kerajaan Samudera Pasai di Aceh. Maka makin ramailah para ulama dan pedagang arab datang ke Nusantara (Indonesia). Disamping mencar keuntungan duniawi juga mereka mencari keuntungan rohani, yaitu dengan menyiarkan islam. Mereka berdagang sambil menyiarkan agama islam.

2. Kultural
            Salah satu cara menyebarkan agama islam di Indonesia adalah menggunakan media kebudayaan, sebagaimana yang dilakukan oleh para wali sanga di pulau jawa. Misalnya Sunan Kali Jaga dengan pengembangan kesenian wayang. Ia mengembangkan  kesenian wayang kulit, mengisi wayang yang bertema Hindu dengan ajaran Islam. Sunan Muria dengan pengembangan gamelannya. Kedua kesenian tersebut masih digunakan dan digemari masyarakat Indonesia khususnya masyarakat jawa sampai sekarang. Sedangkan Sunan Giri menciptakan banyak sekali mainan anak – anak, sepoerti jalungan, jamuran, ilir – ilir dan cublak suweng dan lain – lain.

3. Pendidikan
            Salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam perkembangan islam di Indonesia adalah pesantren. Orang – orang yang keluar dari pesantren tersebut menjadi para da’I dan mubaligdan menyebarkan islam diseluruh pelosok nusantara.

4. Kekuasaan Politik
            Penyebaran islam di Nusantara tidak terlepas dari dukungan yang kuat dari para sultan di pulau jawa, misalnya kesultanan demak merupakan pusat dan menjadi pelendung perkembangan islam. Begitu juga raja – raja lainnya diseluruh nusantara.

Sejarah Beberapa Kerajaan Islam di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi

            Perkembangan islam sangat pesat di Indonesia, sampai akhirnya berdiri kerajaan – kerajaan islam, seperti kerajaan Demak di jawa, kerajaan Samudera Pasai di Aceh, dam kerajaan Makassar di Sulawesi. Berikut ini beberapa kerajaan islam di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
1. Kerajaan Demak
            Secara geografis, kerajaan Demak terletak di Bintoro. Kerajaan tersebut merupakan kerajaan islam pertama di jawa. Kerajaan ini mempunyai arti penting dalam perkembangan islam di jawa. Raja – raja yang pernah memerintah Demak adalah sebagai berikut.

a. Raden Patah (1500-1518)
    Raden Patah adalah pendiri kerajaan Demak yang merupakan anak dari raja majapahit. Demak merupakan ahli waris kerajaan majapahit sehingga Demak berhak atas bekas wilayah taklukan Majapahit. Pusat pemerintahannya kemudian dipindah ke Bintoro. Sebagai Negara maritim demak membangun pelabuhan transit antara penghasil rempah – rempah di Indonesia bagian timur dengan malaka sebagai pudat pemasaran di Indonesia bagian barat karena malaka begitu strategis, Demak bermaksud menguasai malaka sebagai pusat perdagangan di perairan asia tenggara yang saat itu dikuasai portugis . raden Patah mengarahkan armada Demak untuk menyerang Portugis si malaka. Penyerangan dipimpin oleh anaknya sendiri, yaitu Dipati Unus, serangan dilakukan dua kali, namun mengalami kegagalan.

b. Dipati Unus (1518-1521)
            setelah ayahnya wafat Dipati Unus naik tahta. Karena wafat dalam usia muda, Dipati Unus hanya memerintah selama tiga tahun. Namanya cukup dikenal sebagai panglima perang yang pernah menyerang portugis. Sia dijuluki Pangeran Sabrang Lor (pangeran yang pernah menyeberang ke utara). Kemudian, terjadi kemelut politik untuk memperebutkan kursi tahta di antara kedua adik Dipati Unus, yaitu Pangeran Sekar Seda Lepen dan Pangeran Trenggana. Di tengah persaingan, Pangran Sekar Lepen dibunuh oleh Sunan Prowoto, putra Pangeran Trenggana. Akhirnya, Pangeran Trenggana naik tahta dan bergelar Sultan Trenggana.

c. Sultan Trenggana (1521-1546)
demak mencapai zaman kejayaan di bawah pemerintahan Sultan Trenggana. Dia terus memperluas daerah kekuasaannya. Pada tahun 1522, Demak melakukan ekspansi ke Jawa Barat yang dipimpin oleh Fatahillah. Daerah – daerah yang berhasil dikuasai adalah Banten, Sunda Kelapa (Jayakarta), dan Cirebon. Fatahillah turut aktif merintis berdirinya Kerajaan Banten dan Cirebon. Selain ke Jawa Barat, Demak juga melakukan ekspansi wilayah ke Jawa Timur seperti Malang, Tuban, Gresik, dan Madiun. Sebagai pusat kekuasaan kekuasaan di jawa, sultan Trenggana juga bermaksud menjadikan Demak sebagai pusat  penyebaran agama islam di Nusantara. Karena itu, dia membantu usaha penyiaran agama islam dan mendirikan kerajaan banjar yang bercorak islam di Kalimantan selatan.

2. Kerajaan Samudra Pasai
            Samudra pasai adalah kerajaan islam pertama di Nusantara. Kerajaan Samudra Pasaiterletak di Aceh Utara (Sekarang masuk Kabupaten Lhokseumawe) dan berdiri pada abad ke-13. Dalam sejarah melayu, nama Samudra berarti semut besar dan pasai adalah nama anjing milik Marah Silu. Samudra Pasai berkembang menjadi kerajaan islam yang mendukung aktifitas perdagangan di Samudra Pasai untuk memperkuat posisi, Samudra Pasai membangun Bandar yang dijadikan transit antara pedagang islam dari barat dan dari timur. Kondisi tersebut menjadikan Kerajaan Samudra Pasai berkembang cukup pesat, tgidak hanya dalam hal ekonomi, tetapi juga dalam hal kekuasaan raja – rajanya, kehidupan sosial, dan kebudayaan.
Adapun raja – raja yang pernah memerintah Samudra Pasai adalah sebagai berikut.

a. Nazimuddin Al-Kamil
            Nazimuddin Al-Kamil adalah pendiri Kerajaan Samudra Pasai. Sebelumnya dia merupakan seorang laksamana laut dari Kerajaan Mesir. Dia ditugaskan untuk merebut pelabuhan Kambayat di Gujarat yang merupakan tempatpemasaran barang – barang dagangan dari daerah timur. Dalam memerintah kerajaan Nazimuddin Al-Kamil berpedoman pada hukum – hukum islam, sehingga secara tidak langsung terjadi proses penyebaran nilai – nilai islam.

b. Sultan Malik as-Saleh
            dibawah pemerintahannya, Samudra Pasai berkembang menjadi Bandar – Bandar besar, baik sebagai pusat perdagangan maupun sebagai transit para pedagang yang berasal dari India, Gujarat, cina, dan arab. Samudra Pasai tumbuh m,enjadi kerajaan yang makmur dan kuat karena perdagangannya sangat maju. Sultan Malik As-Saleh berusaha menaklukkan daerah – daerah di pedalaman, seperti Tamiang, Samer Langga, Balek Bimba, Perlak, Takus, dan simpang Bulah Telang untuk memperluas pengaruhnya.

c. Sultan Malik Ath Thahir
Ketika Sultan Malik Ath Thahir memerintah, kerajaan Samudra Pasai terpecah Karena adiknya, Sultan Malikul Mansyur, memisahkan diri ke daerah Aru (Barumun). Sultan Malik Ath Thahir kemudian digantikan oleh Sultan Mahmud Malik Az-Zahgir. Namun pada masa pemerintahan Sultan Malik Ath Thahir ini Samudra Pasai mengalami kemunduran.
Hal ini karena Malaka muncul sebagai pusat perdagangan, sehingga mengakibatkan para pedagang yang semula singgah di Bandar perdagangan Samudra Pasai berpindah ke Bandar Malaka.
           
3. Kerajaan Makassar
Ibu kota Gowa adalah Makassar yang sekarang menjadi Ujung Pandang. Letak Makassar sangat strategis, menjadikan suku bangsa Makassar dan bBugis menjadi pelaut ulung yang terkenal. Wilayah Makassar sebelah barat dibatasi oleh Selat Makassar, sebelah selatan oleh Laut Flore, dan sebelah timur oleh Laut Bone. Makassar cepat menjadi kerajaan besar, karena terletak di jalur lintas perdagangan antara Malaka dan Maluku
Raja- raja yang pernah memerintah Makassar adalah sebagai berikut.

a. Sultan Alauddin
Sultan Alauddin adalah Raja Makassar pertama yang memeluk agama islam. Pada saat itu agama islam berkembang cukup pesat di Sulawesi selatan. Di bawah pemerintahannya, Makassar mulai terjun ke dalam dunia pelayaran dan perdagangan. Hal itu menyebabkan kesejahteraan penduduk meningkat.

b. Sultan Hasanuddin
            Sultan Hasanuddin mampu membawa Makassar ke zaman kejayaannya. Karena ingin menguasai seluruh jalur perlayaran dan perdagangan Nusantara, Sultan Hasanuddin melakukan perluasan wilayah hingga ke Pulau Selayaur, Buton, Sumbawa, dan Lombok. Makassar kemudian berkembang menjadi pelabuhan internasional. Keadaan itu mengkhawatirkan pihak Belanda yang berkedudukan di Ambon.
Melalui perjanjian Bongaya, Belanda dapat menguasai Makassar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nama

Don't Forget To Join US Our Community
×
bloggerWidget