KELANGKAAN
SUMBER DAYA ALAM
KELANGKAAN
Kelangkaan sumber daya energi
ternyata sudah menjadi isu sentral yang akan membatasi pertumbuhan ekonomi.
Namun hal tersebut dapat teratasi jika pemikiran manusia berkembang untuk
membatasi kelangkaan sumber daya alam dan energi.
INDIKATOR KELANGKAAN
Berbicara masalah kelangkaan
tidaklah meyakinkan tanpa bukti empiris yang menyertainya. Bukti tersebut
biasanya menunjukan indikator seberapa jauh kelangkaan sumber daya alam
menghadang laju pertumbuhan ekonomi. Indikator tersebut bisa berupa indikator
fisik misalnya konsep cadangan, maupun indikator ekonomi seperti harga, sewa,
dan biaya produksi.
1. HARGA
Dari semua indikator kelangkaan,
nampaknya harga menjadi indikator paling banyak dipakai meskipun belum bisa menggambarkan
keseluruhan pengorbanan. Perubahaan kelangkaan terukur melalui harga merupakan
konsep ekonomi bukan konsep fisik. Harga sebagai indikator kelangkaan antara
lain :
Perubahan kelangkaan yang terukur
melalui harga merupakan konsep ekonomi bukan konsep fisik.
Proses pemanfaatan sumber daya alam
dan energi diukur kelangkaannya melalui gerakan harga, terutama kaitannya
dengan kemungkinan substitusi antar faktor produksi.
Indeks harga sebagai ukuran
kelangkaan.
2. BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi sebenarnya hanya
merupakan salah satu bagian dari keseluruhan biaya dalam pemanfaatan sumber
daya alam dan energi. Untuk melihat kelangkaan dari segi biaya seharusnya
dilihat pula bagaimana sewa dan biaya lingkungan. Namun karena sulitnya
memperoleh data sewa dan biaya lingkungan, maka biaya produksi sering
dipergunakan sebagai indikator produksi.
FAKTOR PENGHAMBAT KELANGKAAN
Teknologi telah pula dipercaya
manusia untuk mengatasi persoalan ini. Pada prinsipnya teknologilah yang
mendasari setiap usaha untuk menghindari adanya kelangkaan sumber daya alam dan
energi. Proses perkembangan teknologi tidak akan pernah berhenti baik secara
kebetulan maupun memang dicari karena desakan keadaaan misalnya kelangkaan
sumber daya alam dan energi.
Kemajuan teknologi dalam bidang
geologi, foto udara, survei tanah, survei hutan, survei hidrologi, penginderaan
jarak jauh dan lain-lain memungkinkan dapat dijangkaunya lokasi sumber daya
alam dan energi. Inovasi teknologi memang sampai saat ini terbukti mampu
mengatasi sebagian masalah kelangkaan atau paling tidak menghambat proses
percepatan kelangkaan. Selain membantu proses penemuan cadangan baru, teknologi
juga mampu membantu proses substitusi dalam produksi
DAUR ULANG
Saat ini teknologi daur ulang
berkembang pesat dalam mengolah sisa-sisa produksi dan konsumsi sehingga tidak
terbuang percuma dan mengotori lingkungan. Daur ulang memungkinkan dihematnya
penggunaan sumber daya alam dan energi asli sehingga jika sumberdaya alam dan
energi asli memang langka, penghematan tersebut sangat diperlukan.
SUBSTITUSI PENGGUNAAN SDA DAN ENERGI
Perkembangan substitusi sumberdaya
alam dan energi baik dalam produksi maupun konsumsi sangat membantu proses
pelambatan kelangkaan. Contoh: perbaikan transportasi umum mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi sehingga bisa menghemat energi.
Kelangkaan
1. Pengertian Kelangkaan
Apa yang terbersit di benak kalian
ketika mendengar istilah kelangkaan? Apakah mengenai hilangnya kedelai di
pasaran? Ataukah mengenai minyak tanah atau elpiji yang mendadak lenyap di
pasar sehingga membuat banyak konsumen harus mengantri di penyalur-penyalur
minyak tanah atau elpiji? Kedua contoh di atas menggambarkan bentuk kelangkaan.
Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak pernah ada puasnya. Kebutuhan
manusia beraneka ragam dan terus-menerus ada. Hari ke hari kebutuhan manusia
semakin bertambah banyak baik jumlah, mutu, dan coraknya. Pertambahannya itu
tidak sebanding dengan sumber daya yang tersedia. Oleh karena itu, akan ada
sebagian orang yang tidak mendapatkan alat pemuas kebutuhan yang diinginkan,
entah karena tidak mampu mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan (biaya tidak
terjangkau) atau karena barang sudah habis. Kondisi di atas dapat disebut
sebagai kelangkaan. Jadi kelangkaan dapat diartikan situasi atau keadaan di
mana jumlah sumber daya yang ada dirasakan kurang atau tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Menurut ilmu ekonomi, kelangkaan mempunyai dua
makna, yaitu:
a. terbatas, dalam arti tidak
cukup dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia.
b. terbatas, dalam arti
manusia harus melakukan pengorbanan untuk memperolehnya.
3. Keterbatasan Sumber Daya
Kelangkaan dapat terjadi jika sumber
daya yang ada terbatas sedangkan kebutuhan jumlahnya tidak terbatas. Kebutuhan
manusia akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.
Meskipun manusia berusaha memperbanyak alat atau barang untuk memenuhi
kebutuhan hidup, tetapi sumber daya dan alat produksi yang ada terbatas
jumlahnya. Keterbatasan sumber daya yang ada dapat dibuktikan dari contoh
berikut ini.
a. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sumber daya
yang ada di alam dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Keberadaan sumber daya alam juga terbatas. Keterbatasannya dapat dilihat dari
beberapa contoh sumber daya berikut ini.
- Air
Manusia memanfaatkan air terutama air bersih untuk minum,
mandi, cuci pakaian, cuci piring, dan sebagainya. Di kota-kota besar untuk
mendapatkan air bersih sangat sulit. Mereka harus membeli air bersih dari PAM (perusahaan
air minum). Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan air sangat terbatas.
- Hutan
Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting
keberadaannya. Dahulu hutan di Indonesia menjadi paru-paru dunia. Selain itu
hasil dari hutan seperti rotan, damar, dan kayu dapat dimanfaatkan manusia
untuk memenuhi kebutuhan. Hutan dapat juga dijadikan sebagai tempat resapan air
sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. Namun sekarang keberadaannya sudah
sangat mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan banyak orang yang menebangi
pohon-pohon di hutan tanpa memerhatikan pelestariannya sehingga sekarang ini
banyak hutanhutan yang gundul. Kalian tentunya tahu apakah akibat dari hutan
gundul? Ya, salah satunya dapat menyebabkan banjir. Di samping itu, sumber daya
hutan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan semakin
berkurang jumlahnya.
Sumber daya manusia juga terbatas
keberadaannya. Maksudnya sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai
moral yang baik sedikit jumlahnya. Kualitas sumber daya manusia di Indonesia
jika dibandingkan dengan kualitas sumber daya manusia di negara-negara maju
masih jauh tertinggal. Kemampuan untuk mengolah sumber daya yang ada masih
rendah. Sehingga barang yang dihasilkannya pun masih rendah pula baik jumlah
dan kualitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang berkualitas
jumlahnya terbatas.
Sumber daya modal dapat berupa
mesin-mesin, bahan baku ataupun peralatan-peralatan lainnya. Keterbatasan
sumber modal dibuktikan dengan alat-alat yang digunakan dalam produksi masih
menggunakan mesin-mesin berteknologi rendah. Hal ini dapat memengaruhi
kelangsungan dalam proses produksi barang.
Sumber daya kewirausahaan adalah
sumber daya yang mampu mengombinasikan antara sumber daya alam, sumber daya
manusia, dan sumber daya modal. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan masih
sedikit jumlahnya. Oleh karena itu sedikitnya orang yang mampu menyatukan
sumber daya yang ada dapat memengaruhi jumlah hasil produksi. Sehingga hal
tersebut dapat memengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan di masyarakat.
Keterbatasan-keterbatasan sumber daya di atas jika digunakan untuk memenuhi
kebutuhan yang tidak terbatas dapat menyebabkan kelangkaan alat pemuas
kebutuhan.
Terjadinya kelangkaan dapat
disebabkan karena faktor-faktor berikut ini.
a. Pertumbuhan penduduk yang tidak
seimbang dengan pertumbuhan produksi.
b. Ketersediaan sumber daya alam
yang terbatas sumber daya
c. Terbatasnya kemampuan manusia.
d. Sifat serakah manusia.
e. Kurangnya tenaga-tenaga ahli.
Skala Prioritas
Kebutuhan manusia beraneka ragam,
seandainya semua kebutuhan manusia dipenuhi tidak akan tercapai karena
terbatasnya alat pemenuhan kebutuhan. Selain itu, penghasilan yang diterima
setiap orang juga terbatas. Oleh karena itu, untuk menyesuaikan penghasilan
yang diperolehnya dengan kebutuhan yang akan dipenuhi, maka susunlah suatu
daftar kebutuhan susunan tingkat kebutuhan seseorang disebut skala prioritas
kebutuhan. Pada saat membuat skala prioritas, urutkan kebutuhan dari yang
paling penting sampai kebutuhan yang kurang penting. Satu hal yang harus
diingat, bahwa pada saat menyusun skala prioritas harus mempertimbangkan
pendapatan atau penghasilan yang ada. Dengan demikian manusia dapat
memperhitungkan mana kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Berikut ini
contoh menyusun skala prioritas.
Pak Yusuf mempunyai uang
Rp750.000,00. Kebutuhan yang menjadi angan-angannya banyak. Di bawah ini daftar
kebutuhan Pak Yusuf.
Daftar kebutuhan di atas kemudian
oleh Pak Yusuf dibuat skala prioritas sehingga akan tampak seperti berikut ini.
Sebagai seorang siswa, kalian juga
dapat menyusun skala prioritas. Hal terpenting yang harus kalian perhatikan
dalam menyusun skala prioritas kebutuhan adalah kalian harus dapat membedakan
mana kebutuhan yang mendesak dan yang kurang mendesak, sehingga kebutuhan
kalian yang mendesak dapat terpenuhi.
KESIMPULAN
Peranan teknologi dalam menghambat
proses kelangkaan tidak diragukan lagi, inovasi dan penemuan teknologi terus
mengalir. Oleh karena itu diperlukan iklim yang mendukung bagi adanya
penelitian dan pengembangan. Disamping itu masih lemahnya undang-undang paten
(terutama di negara berkembang), juga kurang motivasi untuk melakukan investasi
litbang.
Kaum optimis percaya terus menaiknya
produktivitas sumberdaya alam dan energi mampu mengimbangi laju keluaran
sehingga pertumbuhan ekonomi tidak terhalang oleh masalah terbatasnya
sumberdaya alam dan energi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Nama